Setelah banyak spekulasi, Jonathan Anderson resmi bergabung bersama Dior sebagai direktur kreatif menswear.
Christian Dior akhirnya mengonfirmasi kabar yang selama ini hanya berputar di kalangan dalam industri: Jonathan Anderson, sosok di balik kebangkitan Loewe menjadi label yang viral dan berpengaruh, resmi ditunjuk sebagai direktur kreatif lini menswear mereka. Pertunjukan perdananya dijadwalkan berlangsung di Paris pada bulan Juni mendatang, menandai dimulainya babak baru di rumah mode ikonis ini.
Dikenal karena kreativitasnya yang tidak pernah kekurangan ide, Anderson adalah desainer yang tak hanya tahu cara menciptakan sesuatu yang unik, tapi juga tahu bagaimana membuatnya laku. Selama lebih dari satu dekade memimpin Loewe, ia mengangkat brand Spanyol tersebut ke level global. Dari tas Puzzle yang kini jadi bagian dari kosakata fashion masa kini, hingga tas tomat yang terinspirasi dari meme, Anderson membuat barang mewah terasa relevan—dan bisa dibicarakan.
Dalam laporan Vogue Business, pendapatan Loewe tercatat naik dari €230 juta pada 2014 menjadi €1,1 miliar pada 2024. Tidak buruk untuk seseorang yang dulu hampir menjadi aktor.
Jonathan Anderson tumbuh di Magherafelt, Irlandia Utara, dan awalnya mengejar dunia seni peran. Ia pindah ke Washington DC untuk belajar teater, tapi kehilangan minat, dan akhirnya bekerja di Brown Thomas, department store mewah di Dublin. Di sanalah ia bertemu Manuela Pavesi, kolaborator setia Miuccia Prada.
Setelah belajar mode di London College of Fashion, Anderson meluncurkan label JW Anderson pada 2008. Awalnya hanya untuk menswear, label ini kemudian merambah ke womenswear dua tahun setelahnya. Ia dikenal karena menciptakan desain yang menggoda batas konvensional—seperti celana pendek kulit berkerut dan atasan strapless untuk pria.
Tapi ia menegaskan, tujuannya bukan untuk sekadar membuat heboh. “Kalau tujuan saya hanya untuk mengejutkan orang,” katanya kepada The Guardian pada 2013, “saya akan membuat sesuatu yang benar-benar mengejutkan. Tapi itu terlalu mudah.”
Strategi Anderson bukan hanya soal estetika. Ia cermat memanfaatkan momen dan kolaborasi: dari koleksi Topshop yang ludes terjual hingga kerjasama rutin dengan Uniqlo. Di sisi lain, tas merpati miliknya untuk JW Anderson yang viral pada 2022 tetap jadi perbincangan, bahkan diproduksi ulang secara massal dengan harga jauh lebih murah di AliExpress.
Saat memimpin Loewe, ia melakukan pembaruan besar-besaran, bahkan hingga ke hal-hal sekecil desain gagang pintu butik. “Semua pertanyaan ini harus diajukan, karena pada akhirnya, kamu harus membuat orang lupa bagaimana brand itu sebelumnya, dan membuat mereka percaya bahwa brand ini memang selalu seperti ini,” ujarnya kepada The Guardian pada 2015.
Langkah Dior merekrut Anderson bisa dibaca sebagai bagian dari strategi penyegaran besar, terutama setelah kritik bahwa lini womenswear-nya kini terasa “agak basi dan repetitif,” menurut analisis HSBC. Meskipun belum dikonfirmasi, spekulasi tentang Anderson juga akan mengambil alih lini perempuan mulai mencuat. Maria Grazia Chiuri, yang saat ini memegang posisi tersebut, dikabarkan akan meninggalkan rumah mode ini setelah show September mendatang.
Apakah Jonathan Anderson akan menjadi wajah baru Dior secara keseluruhan? Waktu yang akan menjawab. Yang pasti, dengan kepekaan estetikanya yang tajam dan rekam jejak membangun kembali brand dari dalam, Anderson punya modal lebih dari cukup untuk menghidupkan kembali semangat Dior—tanpa perlu mengubah DNA-nya.