Dikenal sebagai desainer yang berani berbeda dan melampaui batas, Duran Lantink kini menjadi enfant terrible baru dunia mode.
Desainer asal Belanda, Duran Lantink, kini terpilih untuk menjabat sebagai direktur kreatif permanen Jean-Paul Gaultier. Setelah satu dekade mempersembahkan haute-couture secara eksklusif, kini label mode itu telah memberikan tugas kepada Lantink untuk meluncurkan kembali koleksi siap pakai sebagai penerus pertama rumah mode Perancis tersebut.
Koleksi siap pakai pertama Lantink akan ditampilkan selama Paris Fashion Week pada bulan September dan koleksi haute-couture debutnya akan diluncurkan pada bulan Januari tahun depan.
Lantink telah menulis kisahnya sendiri sebagai seorang desainer yang melampaui batas, memadukan siluet surealis dan penataan subversif bersama dengan motif yang berani untuk menciptakan gaya yang unik dan istimewa.
“Saya menganggap Jean Paul Gaultier seorang jenius, bagian dari generasi yang membuat gebrakan, sehingga orang-orang seperti kami dapat berjalan dengan bebas dan menjadi diri kita yang sesungguhnya tanpa rasa bersalah. Maju menjadi direktur kreatif merupakan suatu kehormatan,” ungkap Lantink.
“Bagi saya, Gaultier merepresentasikan jiwa kreatif rumah mode serta savoir-faire yang sesungguhnya: provokatif dan terus mendorong batasan. Jean Paul Gaultier menjadi merek yang mengumpulkan berbagai disiplin seputar mode untuk menciptakan gerakan kultural, merubah bahasa busana dan bagaimana kita mengenakannya di jalan,” sambung Lantink.
Lahir di Amsterdam pada tahun 1987, Lantink ini mengukir namanya sendiri dengan pendekatannya yang subversif dan berkelanjutan, memadukan bahan arsip dan barang bekas menjadi kreasi yang hibrid, edgy, dan konseptual. Sebagai lulusan Gerrit Rietveld Academie dan Sandberg Instituut, ia telah membangun lintasan yang menantang logika tradisional industri, sering kali mempertanyakan konsep eksklusi dalam mode.
Jean Paul Gaultier, yang terkenal dengan julukan enfant terrible, menyambut Lantink ke dalam rumah modenya, “Saya melihat energi, kenekatan, dan jiwa yang senang bermain dalam dirinya yang saya miliki di awal perjalanan saya sendiri: sang enfant terrible baru dunia mode. Selamat datang, Duran.”
