Dalam adaptasi modern yang penuh intrik ini, serial “The Grays” akan menghidupkan kembali novel klasik karya Oscar Wilde, “The Picture of Dorian Gray”.

Industri hiburan siap menyambut sebuah serial baru yang menggugah, “The Grays”, yang merupakan adaptasi modern oleh Netflix dari novel klasik “The Picture of Dorian Gray” karya Oscar Wilde. Dalam serial ini, kisah abadi tentang obsesi manusia terhadap kecantikan dan usia muda akan dihidupkan kembali dengan latar belakang dunia kecantikan modern yang penuh intrik.

Tidak seperti adaptasi sebelumnya, “The Grays” menghadirkan kisah yang berpusat pada dua saudara kandung, Basil dan Dorian Gray, yang kehidupannya penuh kemewahan dan keindahan. Namun, di balik gemerlap tersebut, mereka menyimpan rahasia kelam yang berhubungan dengan kecantikan abadi dan harga yang harus dibayar untuk mempertahankannya.

Dalam versi modern ini, tema-tema klasik tentang keserakahan, moralitas, dan kehancuran diri dieksplorasi melalui lensa dunia kecantikan yang dipenuhi standar yang tak realistis dan obsesi pada penampilan yang sempurna.

Dibalik layar, proyek ini didukung oleh talenta-talenta berbakat, termasuk Katie Rose Rogers yang menulis naskah sekaligus menjadi produser eksekutif bersama saudaranya, Robbie Rogers. Mereka sebelumnya telah sukses bekerja sama dalam serial “Fellow Travelers” yang dinominasikan untuk Emmy. Bersama mereka, Rina Mimoun sebagai showrunner dan Lee Toland Krieger sebagai sutradara turut membawa pengalaman mereka dalam menciptakan serial-serial populer seperti “You” dan “Chilling Adventures of Sabrina”.

Dalam novel aslinya yang diterbitkan pada tahun 1891, Dorian Gray adalah seorang pemuda yang menjual jiwanya demi mempertahankan kecantikannya. Potret dirinya yang dilukis oleh Basil Hallward, seorang seniman yang terpesona oleh kecantikannya, secara misterius menua dan berubah bentuk seiring waktu, sementara Dorian tetap muda dan menawan, terjerumus dalam kehidupan yang penuh hedonisme hingga akhirnya membawa kehancuran.

“The Grays” menjanjikan bukan hanya sekedar menghidupkan kembali tema-tema gelap dari kisah klasik ini, tetapi juga memberikan refleksi tentang bagaimana obsesi terhadap kecantikan dan penampilan mempengaruhi kehidupan kita di era modern.

Dalam dunia yang dipenuhi oleh media sosial dan standar kecantikan yang tak terjangkau, apakah kita mampu melawan tekanan untuk selalu tampil sempurna, ataukah kita, seperti Dorian Gray, akan terjebak dalam bayang-bayang diri kita yang ideal, tetapi penuh kepalsuan?

Dengan perpaduan cerita yang mendalam, karakter yang kompleks, dan tim kreatif yang berpengalaman, “The Grays” diprediksi akan menjadi salah satu seri yang paling dinantikan.