Selama hampir 17 tahun, Fendi Peekaboo Bag menjadi salah satu ikon aksesori rumah mode tersebut. Alih-alih menyembunyikan bagian dalam tas, Peekaboo Bag menampilkan keindahan interior tas ketika dipakai terbuka.
Pada pekan mode musim ini, terdapat satu aksesori yang mencuri perhatian para pengamat dan pencinta fashion. Sebagai aksesori utama pelengkap busana, tas yang sedang menjadi tren pada musim ini memiliki siluet setengah terbuka. Desain ini menampilkan interior dari tas sebagai elemen yang menjadi sorotan, bukan hanya sekadar bagian tas di dalam yang disembunyikan.
Fendi mewujudkan ide ini dengan menghadirkan jajaran desain sisi terbuka dan iterasi baru tas Fendi Peekaboo, menampilkan interior kontras dan beberapa lapisan payet atau berpola yang sengaja dibuat untuk menarik perhatian.
Awal munculnya tas Peekaboo ini pada panggung peragaan adalah Spring/Summer 2009. Dirancang oleh Silvia Venturini Fendi, tas ini terbuat dari suede, kulit paten mengilap, dain kain toile katun mentah. Nama ‘Peekaboo’ sendiri terinspirasi dari sebuah permainan anak-anak, merujuk pada cara kompartemen bagian dalam menonjol ketika tas tersebut dipakai terbuka.
Di Milan Fashion Week, Fendi menampilkan karya-karya yang menonjolkan kontras antara kulit eksterior dan lapisan interior. Pada koleksi barunya, tas yang telah menjadi it-bag Fendi ini didesain dengan bunga payet 3D. Memancarkan keindahan yang berasal dari dalam, Fendi merancang tas peekaboo untuk wanita yang memiliki kilau pada dalam diri mereka.
Dari kejauhan, tas Peekaboo ini cocok untuk wanita yang menyukai desain simple dan netral, namun dengan sedikit sentuhan asyik yang dipancarkan dari dalam tas jika sisinya terbuka—menampilkan payet ataupun satin.
Bagi pencinta fashion yang menginginkan aksesori yang lebih bold, Fendi Peekaboo juga tersedia dengan desain eksterior bulu merah muda dengan interior payet warna-warni, cocok untuk pemakai yang memiliki sifat ekspresif. Tas ini merupakan perwujudan sempurna bahwa kemewahan dapat terlihat dari luar maupun dalam.