Share
Eksplorasi Artistik Mendalam Melalui Pameran Kelompok Perempuan Seniman di Gajah Gallery Jakarta 
Regina Olivia Arismunandar
23 April 2025

Renjana, Rencana, Wacana, Bencana merupakan pameran seni yang menampilkan berbagai mahakarya dari delapan seniman perempuan Indonesia. Pameran ini dibuka pada 19 April dan berlangsung sampai dengan 11 Mei 2025.


Dipersembahkan oleh Gajah Gallery Jakarta, kini para pencinta seni dapat menikmati pameran kelompok yang menampilkan karya-karya dari delapan perempuan seniman kontemporer Indonesia dengan tajuk Renjana, Rencana, Wacana, Bencana. Bukan sekadar pameran seni, Renjana, Rencana, Wacana, Bencana merupakan sebuah perjalanan artistik yang komprehensif, disertai dengan essai yang ditulis oleh Ananthapindika Dai.

Renjana, Rencana, Wacana, Bencana

Delapan seniman perempuan berbakat di balik karya-karya pada pameran tersebut antara lain: Agnes Christina, Agnes Hansella, Betty Adii, Candrani Yulis, Dzikra Afifah, Elia Nurvista, Restu Ratnaningtyas, dan Theresia Agustina Sitompul. Pameran ini menggambarkan perjalanan penciptaan—dari kerinduan hingga pencapaian, dari konfrontasi hingga keruntuhan sehingga menjadi situs perlawanan dan pertimbangan.

Renjana, Rencana, Wacana, Bencana 2

Karya-karya yang hadir tidak bertujuan untuk menyajikan narasi yang sempurna, melainkan mengeksplorasi dinamika antara intuisi dan struktur, kerentanan dalam proses kreatif, serta momen-momen ketika proses kreatif tersebut justru mengarah pada disintegrasi.

Renjana menjadi percikan awal, memicu tindakan. Rencana membentuknya dan meninggalkan jejak. Wacana membukanya, mempertajam ide. Meski bencana bukanlah akhir, ia dapat mengganggu dan mengurai segalanya. Tahapan-tahapan ini tidak selalu berurutan; mereka dapat berulang, bertabrakan, dan berubah bentuk.

Renjana, Rencana, Wacana, Bencana 4

Para seniman yang berpartisipasi bersandar pada ketidakstabilan ini. Mereka merangkul gesekan antara struktur dan intuisi, kerentanan dalam berkarya, dan pergeseran medan antara perencanaan dan kepasrahan. Melalui beragam media-termasuk lukisan, patung, instalasi, tekstil, dan media baru-mereka merefleksikan energi yang mendorong penciptaan, narasi yang membentuknya, dan perpecahan yang menyempurnakannya.

Renjana, Rencana, Wacana, Bencana 3

Karya-karya mereka menggali riwayat personal dan kolektif, mengeksplorasi bagaimana para perempuan seniman merespons lingkungan dan lanskap internal mereka. Pameran ini memuliakan upaya keras yang tertanam dalam proses artistik dan menantang anggapan bahwa penciptaan adalah sesuatu yang mudah. Melalui kelembutan dan konfrontasi, kehalusan dan pembangkangan, para seniman ini menunjukkan bahwa kreasi tidak pernah netral. Karya seni itu berlapis-lapis, naluriah, dan bermuatan mendalam.

Renjana, Rencana, Wacana, Bencana bukanlah sebuah pameran yang memberikan jawaban, melainkan sebuah pameran yang membukanya. Pameran ini mengundang pengunjung ke dalam ruang di mana hasrat, niat, tantangan, dan penguraian hidup berdampingan—di mana seni menolak untuk ditutup, dan makna terus bergeser.