Meiline Tenardi, pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi (KPPB), percaya bahwa perempuan memiliki kapasitas luar biasa untuk menjalankan berbagai peran penting—baik dalam keluarga, masyarakat, maupun negara. Keyakinannya tumbuh dari perjalanan pribadi yang tidak mudah, namun penuh makna.
Awal dari Mimpi yang Sederhana
Berasal dari latar belakang yang bersahaja, Meiline tumbuh dengan satu impian sederhana: menjadi istri yang baik dan ibu yang bijak. Namun, seiring waktu dan pengalaman, ia menyadari bahwa mimpi tersebut tidaklah kecil. Justru di sanalah tertanam peran besar perempuan sebagai fondasi keluarga dan agen perubahan bagi generasi berikutnya.
“Ketika seorang perempuan mampu menjadi istri dan ibu yang baik, ia bukan perempuan biasa—ia adalah tiang keluarga. Ia adalah agen perubahan,” tutur Meiline.
Lahirnya KPPB : Komunitas yang Tumbuh dari Kepedulian
Kesadaran akan pentingnya peran perempuan dan kepekaan terhadap realitas sosial di sekitarnya mendorong Meiline untuk bertindak. Ia melihat banyak perempuan yang masih terkungkung oleh tradisi dan norma sosial yang membatasi ruang gerak mereka untuk tumbuh dan bersuara.
Dari sinilah KPPB lahir—sebuah komunitas inklusif yang menjadi wadah bagi perempuan untuk saling mendukung, mengembangkan potensi, dan menjadi versi terbaik dari dirinya.
Visi Meiline terhadap KPPB sangat jelas: membangun ekosistem yang mendukung pemberdayaan perempuan secara utuh, baik dari aspek emosional, intelektual, sosial, maupun spiritual. KPPB bukan sekadar komunitas, melainkan ruang aman dan berdaya bagi perempuan untuk berpikir kritis, menyuarakan pendapat, dan mengambil langkah nyata dalam hidup mereka.
Menjawab Tantangan dengan Keberanian
Perjalanan membangun KPPB tentu tidak tanpa tantangan. Meiline menghadapi momen-momen keraguan, kekhawatiran akan kegagalan, dan ketakutan tidak mampu memenuhi ekspektasi. Namun semua itu tidak menghentikannya. Justru menjadi pendorong untuk terus melangkah.
“Memberdayakan perempuan bukan hanya memberi kesempatan, tapi juga membantu mereka menyadari kekuatan mereka sendiri. Kemandirian bukan hanya soal finansial, tapi juga tentang cara berpikir dan keberanian untuk bertindak sesuai nurani,” jelasnya.
Menurut Meiline, pemberdayaan sejati datang dari dalam diri. Ketika perempuan merasa didengar, dilihat, dan dihargai, mereka akan mulai bersuara, mengambil keputusan penting, dan hidup dengan tujuan yang jelas.
Kekuatan di Balik Layar: Keluarga yang Mendukung
Di balik keberanian dan keberhasilan Meiline, ada dukungan penuh cinta dari suami dan anak-anaknya. Mereka menjadi sumber kekuatan dan inspirasi yang mendorong Meiline untuk terus memimpin dengan empati dan kepercayaan diri.
Harapan untuk Masa Depan: Terus Memberi Dampak Nyata
Meiline tidak berhenti pada pencapaian hari ini. Ia terus bermimpi dan merancang langkah-langkah berikutnya untuk menciptakan dampak yang lebih luas.
“Banyak mimpi dan ide yang terus tumbuh di dalam hati saya. Atas seizin Tuhan, saya ingin memberikan dampak yang lebih besar—mendorong lebih banyak perempuan untuk bangkit, mempercayai diri mereka, dan maju dengan semangat,” ungkap Meiline.
Melalui pengakuan sebagai Social Impact Advocate of the Year oleh HighEnd Magazine, Meiline diingatkan bahwa sebuah perubahan besar sering kali berawal dari keputusan kecil yang berani: seorang perempuan yang memilih untuk tumbuh. Dan ketika satu perempuan memulai, yang lainnya akan mengikuti.