Manolo Blahnik merayakan pesona Marie Antoinette melalui pameran bersama Victoria and Albert Museum, menghadirkan enam desain kapsul eksklusif yang memadukan sejarah, seni, dan mode dalam satu harmoni.
Pada 20 September 2025, Victoria and Albert Museum bersama Manolo Blahnik menghadirkan pameran bertajuk Marie Antoinette Style, sebuah perayaan atas warisan estetik ratu Prancis yang hingga kini terus memikat dunia.
Bagi Blahnik, sosok Marie Antoinette telah lama menjadi sumber imajinasi. Sejak masa kecil, ia terbiasa mendengar ibunya membacakan biografi karya Stefan Zweig yang terbit pada 1932 sebagai pengantar tidur. Dari kisah itu, lahir pesona akan keanggunan, kemewahan, dan nuansa fantasi yang kelak membentuk arah kreativitasnya.
Pesona sang ratu terpatri dalam berbagai arsip karyanya dan mencapai puncak ketika Blahnik dipercaya menciptakan sepatu untuk kostum rancangan Milena Canonero dalam film Marie Antoinette karya Sofia Coppola pada 2006. Estetika Rococo yang lembut, penuh warna pastel, serta detail ornamental yang halus, menjelma menjadi ciri khas yang senantiasa hadir dalam desainnya.
Untuk merayakan pameran ini, Blahnik mempersembahkan koleksi kapsul edisi terbatas yang terdiri dari enam desain istimewa, yaitu Valoisette, Nattier, Rohan, Pleneuf, Hebes, dan Palissot. Masing-masing membawa nuansa istana Versailles yang memesona.
Valoisette tampil dalam kilau merah muda dengan lipit halus, pinggiran sutra, dan bros pucat yang menggemakan kecintaan Marie Antoinette pada perhiasan.
Nattier mengalir dengan kelembutan warna biru pucat yang menghadirkan kesejukan Rococo.
Rohan menghidupkan pastel lembut yang menyerupai riasan wajah sang ratu dan keindahan taman mawar pribadinya.
Pleneuf merefleksikan keanggunan aristokratik dengan detail yang kaya.
Hebes menonjol melalui desain roset yang terinspirasi furniture istana, dihiasi detail floral yang dikerjakan dengan tangan.
Sementara Palissot menampilkan kemewahan istana dalam harmoni warna dan tekstur yang menawan.
Setiap pasangan sepatu dalam koleksi ini adalah karya seni yang menjalin kisah antara sejarah dan mode. Sebuah persembahan yang menghadirkan kembali pesona Marie Antoinette melalui kehalusan sentuhan Manolo Blahnik.