Jimmy Carter, sosok petani kacang yang berhasil menjadi presiden ke-39 Amerika Serikat sekaligus Peraih Nobel Perdamaian, telah tutup usia.
Mantan Presiden AS yang bernama asli James Earl Carter ini mengembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (29/12), di kediamannya yang berlokasi di Plains, Georgia, Amerika Serikat. Beliau meninggal dunia di usia 100 tahun—menjadikanya mantan pemimpin AS tertua yang pernah hidup.
Penyebab kematian Jimmy Carter belum diumumkan secara resmi. Namun, usianya yang sangat lanjut dan riwayat melanoma agresif, dengan tumor yang menyebar ke hati dan otaknya, menjadi dugaan utama.
Jimmy Carter meninggalkan empat anak, yaitu Jack, Chip, Jeff, dan Amy; 11 cucu; serta 14 cicit. Dalam pernyataan keluarganya, Chip Carter mengenang sang ayah sebagai “seorang pahlawan, bukan hanya bagi kami tetapi juga bagi semua orang yang percaya pada perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih.”
Presiden Joe Biden telah memproklamasikan hari berkabung nasional pada 9 Januari mendatang, bersamaan dengan pengibaran bendera setengah tiang di seluruh gedung federal dan instalasi militer selama 30 hari. Upacara penghormatan publik untuk Jimmy Carter pun akan diadakan di Atlanta dan Washington, sebelum beliau dimakamkan secara pribadi di Plains, Georgia—di samping mendiang istrinya, Rosalynn.
Jimmy Carter menjabat sebagai presiden Amerika Serikat dari tahun 1977 hingga 1981. Masa kepresidenannya diwarnai tantangan besar, termasuk krisis sandera Iran dan inflasi tinggi. Namun ia dikenang atas pencapaian diplomatiknya, termasuk perjanjian Camp David yang mempertemukan Mesir dan Israel dalam kesepakatan damai.
Setelah meninggalkan Gedung Putih, Jimmy Carter mengabdikan hidupnya untuk kegiatan kemanusiaan melalui The Carter Center yang didirikannya bersama Rosalynn. Lembaga ini berfokus pada menemukan solusi damai bagi konflik internasional, memajukan demokrasi dan hak asasi manusia, serta mendorong pembangunan ekonomi dan sosial. Atas dedikasinya yang luar biasa melalui The Carter Center, sang mantan presiden ini pun dianugerahi Nobel Perdamaian pada tahun 2002.
Jimmy Carter akan selamanya dikenang sebagai seorang pemimpin yang menjunjung tinggi perdamaian, hak asasi manusia, dan nilai-nilai kemanusiaan. Seumur hidupnya, beliau telah menginspirasi dunia untuk membuat perubahan yang bermakna dan kini, tiba saatnya bagi generasi berikutnya untuk melanjutkan perjuangan mulianya.