Share
Menelusuri Sejarah dan Evolusi Budaya Fashion di Kota Seoul
Venisa Ruth
23 September 2021

Mode dan kecantikan Korea telah dengan mudah dikonsumsi oleh kaum muda di seluruh dunia. Hal ini sebagian besar, berkat kemunculan blogger kecantikan dan vloggers pada platform media sosial serta penyelenggaraan festival K-Pop yang sukses.


Fashion Seoul atau mode Korea pertama kali mengalami perubahan pada akhir 1800-an akibat jalinan pengaruh barat. Sebelum saat itu, selama periode Joseon (1392-1897), hanbok Korea adalah pilihan mode yang khas.

Fashion Korea Era 1800-an

Hanbok terdiri dari blus dan celana longgar atau rok. Untuk wanita, mereka mengenakan jeongi (blus atau jaket) dan chima (rok); dan laki-laki memakai jeongi dan baji (celana). Hanbok adalah pakaian sehari-hari dengan versi mewah yang biasa dikenakan oleh para kaum elit.

Selama periode ini, riasan dibuat dari bahan-bahan alami dan sederhana secara tradisional. Namun, pada akhir 1800-an dengan kedatangan orang barat dan pengaruh Jepang, fashion dan tata rias Seoul mulai kehilangan gaya dan elemen tradisionalnya.

Fashion Korea Era 1920-an

Evolusi gaya ini mencoba meninggalkan gaya tradisional. Para pria tampil dengan mengenakan jas, dan wanita dengan gaya rambut baru, seperti 'Gibson Girl'. Gaya 'flapper' Barat juga masuk ke mode selama tahun 1920-an, yang mengadopsi gaya label 'wanita baru.' Perubahan mode datang seiring dengan perubahan gaya hidup sosial dan pekerjaan. Dengan munculnya gaya baru, muncul pula pekerjaan baru bagi perempuan seperti operator telepon dan pekerja pabrik.

Fashion Korea Era 1950-an

Setelah Perang Korea, gerakan kontemporer dalam mode mendapatkan momentum pada tahun 1950-an dengan gaya rambut yang lebih baru seperti rambut berkerut, serta muncul popularitas pakaian renang, dan pilihan riasan yang lebih cerah yang dipengaruhi oleh Amerika Serikat.

Pada bulan Desember 1954, International Western Clothing Company dibuka di Seoul dan memberikan pendidikan mode pertama di Korea Selatan. Pasar yang didedikasikan untuk fashion, seperti Pasar Namdaemun Seoul dan Pasar Dongdaemun, berkembang pesat dan memproduksi pakaian mereka sendiri. November 1955, majalah wanita Yewon menawarkan kolom baru: 'Fashion Mode'.

Fashion Korea Era 1970-an

Pada 1970-an, pergeseran cara tren mode berkembang terjadi ketika rata-rata konsumen menjadi trendsetter dan katalis baru untuk mode daripada desainer. Modernisasi perkotaan mendorong perkembangan merek pakaian off-the-rack, toko yang berfokus pada merek, dan department store yang menawarkan saluran distribusi baru dan mudah diakses. Era ini menjadi jalan munculnya Korean Pop (K-Pop) di tahun 1990-an yang memberikan cap yang tak terhapuskan pada budaya K-Fashion dan K-Beauty.