Share
The Alpha Under 40: Shandy Aulia dan Seni Menemukan Keseimbangan Hidup
Putrika Annaya Salsabila
11 November 2025

Melalui Shalia The Contour Club dan Shalia Pilates, Shandy Aulia tidak hanya membangun ruang wellness yang holistik, tetapi juga membuktikan komitmennya dalam menyeimbangkan tubuh dan pikiran.


Ketika Shandy Aulia berbicara tentang wellness, itu bukan sekadar teori. Perjalanan ini adalah transformasi yang benar-benar ia jalani, bangun, dan bagikan sendiri. Sebagai pendiri Shalia The Contour Club dan Shalia Pilates, Shandy menghadirkan makna baru dalam merawat diri — menggabungkan kebugaran fisik dengan kesadaran diri dan keseimbangan hidup. Perjalanan tersebut berawal bukan dari ambisi, melainkan dari pengalaman pribadi yang penuh proses pemulihan dan penemuan.

“Aku pernah mengalami sakit punggung, dan dokterku menyarankan untuk mencoba Pilates,” kenangnya. “Saat itu, sekitar delapan atau sembilan tahun lalu, Pilates belum sepopuler sekarang.” Apa yang awalnya hanya rutinitas pribadi kemudian berkembang menjadi semangat berkelanjutan terhadap holistic wellness. Melalui Shalia, Shandy mengubah pelajaran pribadinya menjadi misi untuk membantu orang lain merasa lebih baik, lebih kuat, dan lebih selaras dengan tubuh mereka.

Di Shalia The Contour Club, kata contour dimaknai lebih dari sekadar bentuk tubuh. “Ini bukan hanya soal body sculpting,” jelas Shandy. “Kami ingin membantu orang memahami tubuh mereka — apa yang benar-benar dibutuhkan.” Beragam perawatan seperti lymphatic drainage massage yang dikembangkan bersama pakar asal London, Slav Marinov, dirancang untuk menyembuhkan dari dalam, memperlancar sirkulasi, mendukung pencernaan, dan meningkatkan vitalitas.

Dedikasi terhadap ilmu dan keaslian inilah yang membuat Shalia berbeda. Setiap terapis dilatih secara intensif dan tersertifikasi, menghadirkan hasil yang tak hanya indah, tapi juga aman dan tepercaya.

Shandy Aulia 1

Melengkapi filosofi tersebut, Shalia Pilates menjadi ruang yang menghubungkan gerakan sadar dengan kesejahteraan tubuh. “Pilates membantu memperkuat otot inti dan meningkatkan fleksibilitas — sejalan dengan proses detoksifikasi tubuh,” ujar Shandy.

Ia juga ingin meluruskan anggapan bahwa Pilates hanya untuk perempuan. “Di negara seperti Korea, Amerika Serikat, dan di Eropa, banyak pria yang berlatih Pilates untuk meningkatkan keseimbangan dan mencegah cedera. Bahkan Joseph Pilates, penciptanya sendiri, adalah seorang pria!” katanya sambil tersenyum.

Bagi Shandy, wellness tidak berhenti pada tubuh semata. Ia memperluas maknanya ke gaya hidup dan pola pikir. Kini, ia lebih memprioritaskan tidur yang cukup, kejernihan mental, dan disiplin diri. “Kita bisa melakukan semua olahraga dan perawatan yang ada, tapi kalau gaya hidup kita tidak sehat, semuanya akan sia-sia,” tuturnya reflektif. Pesannya sederhana namun bermakna: wellness dimulai dari kesadaran diri.

Shandy Aulia 2

Sebagai pemimpin, Shandy percaya bahwa kesuksesan tumbuh dari kebersamaan. “Aku selalu bilang ke tim bahwa setiap bisnis yang aku jalankan juga milik mereka. Ketika mereka merasa memiliki, kita akan berkembang bersama,” ujarnya. Pendekatannya terhadap kepemimpinan bersifat kolaboratif dan penuh empati. “Menjadi The Alpha bukan berarti mendominasi orang lain. Ini tentang memimpin dengan tujuan dan memahami bahwa setiap peran memiliki arti.”

Diakui sebagai salah satu penerima penghargaan The Alpha Under 40 2025 oleh HighEnd Magazine, Shandy terus memperluas karya dan kreativitasnya. Projek terbarunya adalah peluncuran Miss Claire Jewelry, koleksi perhiasan berlian untuk bayi dan anak-anak — sebuah koleksi yang lembut dan penuh makna, merayakan cinta keluarga serta kenangan abadi.

Setiap langkah dalam perjalanan Shandy Aulia, dari dunia wellness hingga karya kreatifnya, mencerminkan sosok modern alpha: tidak didefinisikan oleh kekuasaan semata, melainkan oleh tujuan, empati, dan kekuatan yang menginspirasi perubahan dari dalam diri.