Emily Brontë menulis Wuthering Heights pada tahun 1847, dan hampir dua abad kemudian, kisah tragis nan gotik tentang cinta, dendam, dan obsesi ini kembali dihidupkan di layar lebar.
Setelah sukses besar dengan Promising Young Woman (pemenang Oscar) dan Saltburn (yang jadi perbincangan global), Emerald Fennell kini mengambil alih kursi sutradara untuk proyek ambisius: adaptasi terbaru Wuthering Heights.
Lebih menarik lagi, Emerald kembali menggandeng Margot Robbie dan rumah produksi LuckyChap Entertainment, kolaborasi ketiga mereka setelah dua film sebelumnya. Tapi apa sebenarnya yang membuat adaptasi baru ini berbeda dari versi-versi sebelumnya? Mari kita kupas satu per satu.
Siapa yang Membintangi Wuthering Heights?
Margot Robbie dipastikan memerankan Catherine Earnshaw, sosok perempuan liar, keras kepala, sekaligus penuh pesona. Sementara itu, Jacob Elordi—yang mencuri perhatian lewat Euphoria dan Saltburn—menjadi Heathcliff, karakter misterius dan penuh dendam.
Selain duo utama, film ini juga dibintangi Charlotte Mellington (Catherine muda), Owen Cooper dari Adolesence (Heathcliff muda), Shazad Latif (Edgar Linton), Hong Chau (Nelly Dean), dan Vy Nguyen (Nelly muda). Dua alumni Saltburn, Alison Oliver sebagai Isabella Linton dan Ewan Mitchell, juga ikut memperkuat jajaran cast.
Apa yang Akan Diceritakan?
Meski Emerald dikenal suka bereksperimen, tampaknya jalan cerita tidak akan terlalu jauh dari novel aslinya: cinta penuh gejolak, cemburu, dan dendam yang berlangsung lintas generasi.
Intinya, Heathcliff—seorang anak misterius yang diadopsi keluarga Earnshaw—jatuh cinta dengan Catherine. Namun, perbedaan kelas sosial dan prasangka membuat cinta mereka gagal, dan Catherine memilih menikah dengan Edgar Linton. Merasa dikhianati, Heathcliff kabur, lalu kembali dengan kekayaan besar untuk membalas dendam pada keluarga Earnshaw dan Linton.
Emerald sendiri menggambarkan film ini sebagai “pengalaman transformasional” sekaligus penghormatan untuk romansa Hollywood klasik. “Bagi saya, Wuthering Heights adalah buku paling emosional dan menghancurkan yang pernah ditulis. Saya membacanya setiap tahun sejak usia 14,” ungkapnya.
Kontroversi & Ekspektasi
Pemilihan Jacob sebagai Heathcliff memicu kontroversi. Dalam novel Brontë, Heathcliff digambarkan berkulit gelap dengan asal-usul ambigu—ditafsirkan sebagian sebagai Romani, Afrika, atau Asia Selatan. Identitas “asing” ini menjadi inti diskriminasi yang dialaminya, sehingga banyak penggemar menilai keputusan memilih aktor kulit putih menghapus lapisan penting karakter tersebut.
Margot pun tak bebas dari kritik. Ia dianggap terlalu “berbeda” dari deskripsi Catherine, mulai dari warna rambut hingga gaya busana. Bahkan paparazzi menangkapnya memakai gaun pengantin putih berkilauan, padahal gaun putih baru populer di era Victoria, sementara glitter baru ditemukan pada 1934. Kritikus menjulukinya sebagai “efek Bridgerton.”
Namun, tim produksi tetap percaya diri. “Ini seni. Tidak harus akurat,” ujar casting director Kharmel Cochrane, bahkan menggoda bahwa desain set akan lebih mengejutkan, termasuk “mungkin saja ada dog collar.”
Margot menegaskan proyek ini “lebih gila dari Saltburn.” Dengan rekam jejak Emerald yang gemar mengguncang audiens, adaptasi ini tampaknya bukan sekadar pengulangan kisah lama, melainkan interpretasi segar yang siap membelah opini.
Ketika Brontë Bertemu Charli XCX
Pada September 2025, teaser trailer resmi dirilis, dan seperti yang sudah diperkirakan, Emerald menonjolkan gaya provokatif khasnya. Adegan Margot dan Jacob di padang rumput langsung jadi perbincangan, menandakan nuansa erotis yang lebih eksplisit dibanding adaptasi terdahulu.
Visual sensual penuh simbolisme, termasuk food innuendo, semakin diperkuat dengan vokal Charli XCX. Sang pop star tak hanya mengisi soundtrack, tapi juga menulis musik original untuk film ini.
Artwork promosi yang dirilis Emerald menampilkan ilustrasi kerangka dengan kutipan ikonis Heathcliff: “Be with me always, take any form, drive me mad.” Semakin menegaskan bahwa film ini tak akan menjauh dari aura gotik yang kelam.
Lokasi Syuting
Syuting berlangsung pada 2025 di Yorkshire Dales National Park, Inggris, termasuk Arkengarthdale, Swaledale, desa Low Row, hingga Surrender Bridge.
Kapan Wuthering Heights Rilis?
Warner Bros. menjadwalkan perilisan di Inggris pada 13 Februari 2026, tepat menjelang Valentine’s Day. Strategi ini jelas ingin memposisikan Wuthering Heights sebagai tontonan cinta tragis yang epik, jauh dari romansa manis ala rom-com.
Adaptasi Ikonis Lainnya
Tentu saja, ini bukan kali pertama Wuthering Heights diadaptasi. Dari Laurence Olivier dan Merle Oberon di film 1939, Ralph Fiennes dan Juliette Binoche pada 1992, hingga Tom Hardy di TV movie 2009—kisah Heathcliff dan Catherine terus memikat generasi demi generasi.
Kini, giliran Margot Robbie dan Jacob Elordi yang akan mempersembahkan kisah cinta terlarang paling legendaris dalam sejarah sastra Inggris, dengan cara yang pasti akan membelah penonton: apakah ini penghinaan terhadap Brontë atau justru interpretasi jenius?
Dengan sentuhan Emerald Fennell, kita bisa mengharapkan versi yang lebih berani, erotis, dan penuh kejutan. Atau seperti yang dikatakan Margot Robbie sendiri: “Just you wait. It’s bananas. It’s great. It’s brilliant.”